halaman depan

Friday, January 15, 2016

Pemikiran Pythagoras (507 - 480 SM)

Phythagoras diperkirakan lahir pada pertengahan abad ke-6 SM. Namanya sudah sangat terkenal di kalangan anak-anak sekolah dasar dengan rumus segi tiga siku-sikunya, a2 + b2 = c2 , dengan a dan b adalah panajng sisi siku-siku dan c adalah panjang sisi miring. Ada catatan yang mengatakan bahwa ilmu tersebut sudah dikenal oleh dua peradaban besar yang ada saat itu, yaitu peradaban Babylonia dan Mesir kuno, dan ia mungkin mempelajiri ilmu itu dari dua peradaban tersebut pada masa mudanya. Ia sendiri tidak meninggalkan tulisan sebagai hasil kayanya, tetapi murid-muridnya yang mendokumentasikan karya-karyanya.
Selain dikenal sebagai pemikir atau filusuf, ia juga dikenal sebagai pemimpin suatu sekte keagamaan dengan reputasi doktrin yang aneh, seperti memerintahkan kepada pengikutnya untuk menghindari memakan kacang-kacangan. Ia juga percaya terhadap reingkarnasi atau perpindahan jiwa manusia yang telah meninggal ke tubuh manusia atau mahluk lain, seperti binatang. Pythagoras juga menjadi bapak Numerologi yang pada era moderen dipopulerkan oleh Nostradamus.
Ia berpendapat bahwa hakikat kenyataan ini adalah angka. Pendapat ini dikembangkan dalam ilmu musik demngan bukti bahwa interval antar nada dapat dinyatakan dalam empat amgka bulat yang pertama (1, 2, 3 dan 4). Karena ajaran sektenya juga menganggap bahwa musik memiliki kekuatan terhadap jiwa dan musik dapat dijelaskan dengan angka-angka, kepercayaan terhadap angka sebagai hakikat kenyataan menjadi begitu populer. Ajarannya juga memuja empat angka bulat pertama yang disusun menjadi sepuluh titik yang disebut tetractys of decads dan membentuk sebuah segi tiga sama sisi. Segi tiga dan angka sepuluh (the decad) menjadi objek pemujaan ajaran Pythagoras. Bagi pengikut ajaran Pythagoras, angka sepuluh adalah angka sempurnah karena disusun oleh empat angka bulat pertama yang disusun pola tetractys. Keempat angka itu juga memiliki makna masing-masing, yaitu angka satu sebagai sebuah titik, angka dua mewakili garis, angka tiga mewakili bidang, dan angka empat mewakili ruang. Angka sepuluh juga dianggap sesuai dengan 10 barang abadi, yaitu 5 buah planet, matahari (6), bulan (7), bumi (8), satu planet misterius sebagai pasangan bumi (9, ada anggapan bahwa keberadaan planet ini agak dipaksakan agar angka 10 dapat tercapai), dan pusat api (10) yang menjadi pusat seluruh planet tersebut.
Setelah ia meninggal sekolahnya pecah menjadi dua, yaitu sekolah yang menghususkan pengajaran mistik dan kepercayaan agama, dan sekolah yang berfokus pada pengajaran matematika dan ilmu pengetahuan. Sekolah matematika dan ilmu pengetahuan tersebut tetap meneruskan ajaran bahwa hakikat alam semesta ini bersiffat matematis. Belakangan ide ini mendapat kritik dari Parmanides dan Zeno.
Kosmologi Pythagoras menemukan masalah abadi akibat temuan rumusnya sendiri, yaitu panjang diagonal segi tiga siku-siku sama sisi. Jike panjang diagonal segitiga siku-siku sama sisi adalah satu satuan, menurut Teorema Pythagoras panjang sisi miringnya asalah . Jika dihitung  nilai ini tidak dapat dinyatakan dalam rasio bilangan bulat seperti yang diyakini oleh ajaran Pythagoras. Oleh karen itu angka tersebut disebut bilangan irasional yang masih menjadi kajian pemikiran matematika hingga saat ini.
Almamater Pythagoreanisme
Kampus Pythagoras menerima murid laki-kali dan perempuan, dan memperlakukan mereka secara sama. Struktur dalam kampus dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu lingkaran dalam yang disebut Mathematikoi dan lingkaran luar yang disebut Akousmatikoi. Kelompok Mathematikoi menjalankan kehidupan tanpa kepemilikan pribadi, vegetarian tanpa makan kacang-kacangan, dan tinggal di asrama. Akousmatikoi menghadiri pelajaran di kampus tetapi boleh makan daging, memiliki kepemilikan pribadi, dan tinggal di luar kampus. Pelajaran di kampus Pythagoras adalah agama, musik, dan filsafat. Musik adalah hal utama dan semua murid diajarkan secara rutin menyanyi hymne. Penghafalan puisi dilakukan sebelum dan sesudah tidur untuk memperkuat ingatan. Mthematikoi juga menjalankan ajaran echemythia, yaitu diam ketika ragu terhadap sesuatu yang tidak yakin diketahuinya. Pelanggaran terhadap ajaran ini adalah hukuman mati. Matematikoi juga memiliki semboyan “lebihbaik tidak berilmu sama sekali daripada belajar ilmu tidak tuntas seluruhnya”. Mathematikoi belajar Pythagoreanisme secara mendetail dan tuntas, sedangkan Akousmatikoi hanya belajar garis besarnya dan mendengarkan kuliah dari balik tabir karena dilarang melihat Pythagoras secara langsung.
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Pythagoras berpendapat bahwa agama dan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan. Ia percaya terhadap reinkarnasi. Pandangan reingkarnasi ini sangat dipengaruhi oleh agama Yunani kuno. Ia juga berpendapat bahwa jiwa itu berada di kepala, bukan di hati. Ia sendiri mengaku telah mengalami hidup dengan reingkarnasi sebanyak empat kali dan dapat mengingat secara terperinci pengalaman kehidupan sebelumnya. Suatu ketika Pythagoras bercerita kepada murid-muridnya saat memberikan kuliah, tiba-tiba terdengar anjing melolong dari kejauhan. Lalu ia bercerita bahwa anjing tersebut merupakan teman yang ia kenal di dunia terdahulu. Tangisan dan lolongan anjing itu menujukan bahwa temannya itu sedang menderita.
Pythagoras sangat memuja angka. Keseimbangan dan keterbatasan alam semesta ini sangat bergantung pada proporsi angka yang tepat. Kelebihan atau kekurangan terhadap proporsi angka tersebut akan berakibat pada gangguan. Gangguan pada tubuh berarti sakit, gangguan pada alam berarti bencana. Sumber dan tujuan mempelajari ilmu pengetahuan adalah menemuka proporsi angka-angka pada titik keseimbangan beserta seluruh prasyaratnya. Tentang pengendalian diri, Pythagoras berpendapat bahwa manusia tidak akan mencapai kemerdekaannya sampai ia mampu mengendalikan dirinya sendiri.

No comments:

Post a Comment